Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kasus Poligami: Istri Jaga Buah Hati, Suami ke Luar Kota dengan Perempuan Lain

Minggu, 03 Maret 2019 – 08:45 WIB
Kasus Poligami: Istri Jaga Buah Hati, Suami ke Luar Kota dengan Perempuan Lain - JPNN.COM
Tak selamanya berpoligami menyenangkan. Foto: PAKSI SANDANG PRABOWO/KALTIM POST

“Sementara istri kedua juga menuntut dibangun rumah karena ada anak mereka yang masih kecil,” ucapnya. Setelah dua tahun berjalan, istri masih kerap stres dan melakukan kunjungan konsultasi agar jiwanya tetap stabil.

Tak sampai di situ, ada pula kasus pria lain yang stres akibat tindakan poligami yang dia lakukan. Pria berusia 52 tahun ini stres karena kelima istrinya mulai banyak tuntutan. Dari uang yang tidak cukup, kasih sayang, dan sakit-sakitan.

“Dia stres dan mulai melakukan terapi. Ada keinginan untuk menceraikan semua istri dan hidup sendiri,” ungkapnya. Selain itu, ada pula tindakan poligami yang ketahuan karena posting-an media sosial, Instagram.

Sang istri baru menyadari ketika melihat posting-an akun temannya yang juga teman dari istri kedua. Gelagat terlihat saat suami jarang memberikan uang. Dia beralasan cicilan rumah dan mobil cukup memberatkan dirinya.

Bahkan perusahaan sedang mengalami kesusahan karena tambang sepi. “Akhirnya istri banyak meng-cover keperluan rumah tangga dan anak,” ucapnya.

Ketika istri mengetahui bahwa suami banyak berdusta, kerap liburan ke hotel dan kota lain, uang banyak digunakan untuk perempuan kedua. Dia tak sanggup dan meminta cerai karena merasa jijik ketika melihat suami.

Dia merasa bahwa suami sudah berbagi kemaluan dengan perempuan lain. Bukan hanya di Kota Tepian, Yulia juga menangani kasus di Balikpapan. Seorang anak membawa ibunya ke psikolog lantaran sang ibu stres bahwa suaminya lebih sayang kepada istri tua. Pria ini kembali lagi setelah pernikahan ke lima tahun dan ternyata suami menikah lagi untuk ketiga kali.

Dia kerap tertawa sendiri dan berteriak teriak kala ingat suami. “Klien sudah mengalami gangguan psikotik dan saya rujuk ke RS Atma Husada,” tuturnya.

Suami yang melakukan poligami juga berpotensi mengalami stress ketika istri-istrinya mulai banyak tuntutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close