Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kata Pengamat soal Upaya Menggagalkan Pelantikan Presiden, Ternyata Sudah Sering

Rabu, 02 Oktober 2019 – 14:48 WIB
Kata Pengamat soal Upaya Menggagalkan Pelantikan Presiden, Ternyata Sudah Sering - JPNN.COM
Pengambilan sumpah Joko Widodo sebagai presiden RI di Gedung MPR RI, 20 Okoteber 2014. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Karyono Wibowo menyebut terdapat kelompok yang berupaya menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedianya dilaksanakan pada 20 Oktober 2019. Kelompok tersebut melancarkan upayanya dengan membonceng gerakan mahasiswa yang kritis terhadap rancangan peraturan.

"Memang ada kelompok yang memanfaatkan situasi untuk tujuan politik dengan menggagalkan pelantikan," kata Karyono saat dihubungi JPNN, Rabu (2/9).

Namun, kata Karyono, upaya kelompok tertentu untuk menggagalkan pelantikan, tidak akan berhasil. Aparat keamanan bakal mengantisipasi upaya kelompok tersebut.

Lagi pula, kata Karyono, fakta sejarah selalu menulis kegagalan kelompok yang berupaya menggagalkan pelantikan presiden terpilih.

Sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, sudah ada kelompok yang mau menggagalkan pelantikan. Namun, kelompok tersebut tidak pernah berhasil.

"Di era SBY ada. Sama ada upaya menggagalkan pelantikan, tetapi semua gagal. Kali ini pun akan gagal," ungkap dia.

Hanya saja, kata Karyono, kelompok yang mau menggagalkan pelantikan presiden terpilih, sadar diri. Kelompok itu paham upayanya tidak akan berhasil sedari awal.

Sebab itu, mereka membonceng gerakan mahasiswa. Kemudian melayangkan protes keras kepada Jokowi. Dari situ, bakal muncul persepsi bahwa masih banyak publik yang tidak puas dengan pemerintah Jokowi.

Pengamat politik Karyono Wibowo menyebut terdapat kelompok yang berupaya menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sedianya dilaksanakan pada 20 Oktober 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close