Kata Sang Ibu, Anaknya yang Dituduh Pelaku Begal Rajin ke Masjid
jpnn.com - TANGERANG - Tiga hari sebelum tewas dibakar massa, Hendriansyah ternyata sempat bertemu sang ibu. Pertemuan terakhir dengan wanita yang telah melahirkannya ke dunia berlangsung Sabtu (21/2). Tidak ada firasat apapun dirasakan Sutinah saat bertemu anaknya yang jarang pulang ke rumah.
”Itu kali terakhir ketemu. Dia langsung pergi, tak ada pesan khusus,” kenang Sutinah.
Awalnya Sutinah tidak mengira kalau pria yang dibakar massa hidup-hidup karena dituduh pelaku pembegalan di Jalan Inpres nomor 5, RT 03/06 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, adalah anaknya.
Namun, saat adanya gencarnya broadcast BlackBerry Massenger (BBM) dan media sosial yang memperlihatkan ciri-ciri pelaku berserta tato-tato yang mirip dengan putranya, ia pun langsung mengontak pihak RSUD Tangerang, Rabu (23/2).
”Sudah dari dulu saya tegur dia untuk hapus semua tatonya, soalnya bikin malu,” terangnya,.
Akhirnya ia bersama dua kerabatnya bergegas ke RSUD dan langsung menuju kamar mayat. Benar dugaanya, di depan jenazah anaknya yang hangus terbakar dia masih mengingat ciri-ciri buah hatinya.
”Saya lihat tatonya, saya enggak kuat, anak saya bisa dihukum begini,” katanya sambil terisak.
Namun, jenazah itu tak bisa langsung dibawa pulang, dan pihak RS pun meminta izin terlebih dahulu kepada Polsek Pondok Aren, Kota Tangsel. Selang sehari, akhirnya pada Kamis (26/2) sore, keluarga bisa mengebumikan Hendri.