Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Katolik Kristen

Oleh: Dahlan Iskan

Jumat, 13 September 2024 – 07:39 WIB
Katolik Kristen - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Untuk mencapai Sibeabea, Anda juga bisa terbang dari Jakarta. Langsung ke Bandara Silangit di Siborongborong. Lalu naik mobil sejauh 2,5 jam menuju arah Humbang Hasundutan. Ada pertigaan menuju Sibeabea.

Dari desa itu Sudung merantau ke Medan. Lalu ke Jakarta. Pun Daulat. Dari Sibeabea menuju Medan. Lalu ke Bandung.

Kampung itu memang tidak subur, bahkan bukit yang jadi lokasi patung sangat tandus. Berbatu. Tidak bisa jadi lahan pertanian. Singkong pun, tanaman tradisional sumber hidup mereka, tidak bisa ditanam di bukit itu.

Sudung jadi sarjana hukum di Universitas Indonesia (UI). S-2 nya pun di bidang hukum. Lalu jadi jaksa. Jadi orang terpandang. Pernah menjadi kepala Kejaksaan Tinggi, Jakarta.

Di Bandung, Daulat jadi insinyur. Arsitek. Lulusan ITB. Lalu jadi pegawai negeri.

Daulat bekerja di PU Sumut di Medan. Sudah lama pensiun. Seumur saya: 73 tahun.

Mereka menjadi punya waktu. Lalu terpikir kejadian puluhan tahun sebelumnya. Saat Orde Baru. Yakni ketika menteri pariwisata (waktu itu) Joop Ave datang ke Medan. Keduanya menemui sang menteri. Bersama tokoh Batak lainnya.

Saat itulah Joop Ave mengucapkan kata-kata yang terus terngiang di pikiran mereka: bangunlah patung Yesus di Toba. Yang tertinggi di dunia. Itulah objek wisata yang akan jadi daya tarik tambahan bagi Danau Toba.

Marga SiTUMORANG kini tercatat sebagai pembangun patung Yesus tertinggi di dunia, di Sibeabea. Begitu pentingnya sampai Paus Fransiskus berkenan meresmikannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close