Kaya Potensi Bahari, Sitaro Andalkan Produk Kerakyatan
jpnn.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar expo bertajuk 11 Pulau Terluar. Expo digelar di Mantos Dua, Kota Manado dengan menghadirkan sejumlah kabupaten kepulauan. Salah satunya Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro).
Stan Sitaro tampak ramai dikunjungi, Selasa (23/8). Penyelenggara benar-benar menata stan ini dengan kekhasan daerah kepulauan tersebut.
Gambar-gambar pantai disertai potensi perikanan dan wisata dipamerkan. Tak lupa juga komoditi andalan Sitaro, buah pala. Para pengunjung tampak tertarik dengan sejumlah kerajinan tangan dan makanan kecil khas Sitaro.
Buah pala dikemas menarik. Berbagai makanan dihasilkan dengan bahan baku buah pala. Sebut saja manisan, selai, sirup, dodol, dan permen. Di stan ini juga ada minuman anggur berbahan gula aren dan gula putih dari pala.
Saat dicoba, minuman yang sudah difermentasi dengan sedikit alkohol tersebut, terasa manis, asam, dan sedikit pahit. Anggur gula aren ini juga sering digunakan dalam perjamuan ibadah. Untuk minuman anggur gula putih, bisa diminum sehari-hari. Minuman ini punya khasiat menghangatkan dan menyegarkan tubuh ketika Anda kedinginan dan kecapean.
Selain itu, kulit luar pala Sitaro merupakan kualitas nomor satu sedunia juga. Sehingga sering diekspor ke luar negeri untuk dijadikan bahan rempah-rempah. Padahal zaman dulu kulit luar ini tidak dipakai dan hanya dibuang begitu saja.
Sementara produksi kue-kue khas Sitaro, tersedia Koa Coe yang terbuat dari beras ketan dan gula aren serta koa tindis berbahan kacang hijau dan gula putih. Roti dan pia selai pala juga akan menambah pilihan menu yang ditawarkan bagi Anda yang membeli maupun ingin mencobainya bisa langsung. Di stan tersebut diberikan testernya.
Di bidang kerajinan tangan, terdapat gantungan miniatur biji pala hasil dari usaha kecil menengah. Sedangkan untuk miniatur perahu nelayan, hasil karya dari Sekolah Menengah Atas Siau Barat, Sekolah Dasar Inpres Makalehi dan Sekolah Dasar GMIST Ikhtus.