Ke Bunaken Tanpa Sepengetahuan Administrasi Pelabuhan
Minggu, 08 Agustus 2010 – 00:10 WIB
Sementara itu, suami Wahyu dan anaknya hanya bisa menangis dan menatap jenazah ibu dan istri tercinta. Yanti juga enggan diwawancarai. Sedangkan Sutjipto mengaku tak percaya atas kepergian istri tercintanya Wahyu Murani ke rahmatullah. "Semua Allah yang atur. Saya juga kecewa dengan keamanan kapal yang tidak menyediakan pelampung yang layak,"Â katanya.
Walaupun dalam suasana sedih, Sutjipto dengan tegar hati menceritakan kondisi saat kejadian. "Begitu ombak menghantam kapal yang kami tumpangi, saya terpisah dengan istri dan anak. Untungnya warga sekitar langsung mengetahui kejadian itu dan datang menolong,"Â ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Sutjipto pun menghentikan perbincangan. Dia terlihat tak tahan mengingat peristiwa pilu yang baru saja dialaminya. "Sudah yah. Saya sudah tidak bisa menceritakan kronolisnya," ucapnya.