Ke Pulau Sebatik Pasca Ketegangan Indonesia-Malaysia (2)
Buka Warung di Malaysia, Kulakan Barang di IndonesiaKamis, 16 September 2010 – 08:08 WIB
Mulai lunturnya nasionalisme pada sebagian warga Indonesia yang tinggal di Malaysia itu sangat disayangkan oleh tokoh masyarakat Pulau Sebatik H Herman Baco. Menurut dia, hal semacam itu tidak perlu terjadi jika pemerintah Indonesia benar-benar memperhatikan kondisi di wilayah perbatasan.
"Pemerintah harus lebih memperhatikan wilayah-wilayah perbatasan bila tidak ingin kehilangan warga maupun wilayah," tutur pengusaha tersebut.
Herman menyadari kondisi itu sehingga terus berupaya mengantisipasi lunturnya nasionalisme warga Sebatik dengan mengembangkan ekonomi Desa Sungai Nyamuk. Dia memiliki sebuah supermarket dan 57 ruko yang disewakan dengan biaya murah bagi warga Sebatik. Dia juga mempekerjakan sekitar 70 mantan TKI untuk mengelola 500 hektare kebun kelapa sawitnya. "Keyakinan saya, ekonomi yang baik di sini bisa mencegah warga yang ingin menyeberang ke negara tetangga," ucapnya.