Keajaiban di Wonoagung saat Erupsi Semeru
Namun, saat APG terjadi pasca-erupsi, warga Wonoagung tak mengetahuinya. Andaikan lahar langsung menerjang Wonoagung, Kholil mengaku tak akan bisa berbuat banyak.
"Kalaupun lahar ke sini, kami lari sudah pasti tidak bisa, pasti terkena juga, jalan satu-satunya ya berserah diri ke Mahapencipta," ucap Kholil.
Saat APG menerjang dusun lain, Kholil hendak turun ke Kota Lumajang untuk menemui kerabat. Saat itu pun belum ada informasi soal APG.
Menurut Kholil, dirinya baru tahu ada APG karena diberitahu oleh warga Desa Penanggal yang lokasinya di bawah.
"Saya pas itu turun ke bawah ke Desa Penanggal, tetapi karena jemput cucu harus ke atas lagi. Di tengah jalan ketemu orang ramai, ternyata ada letusan," ucapnya.
Kholil maupun warga Wonoagung langsung kaget ketika APG menimbulkan banyak korban di dusun lain. Sebagai orang yang lama tinggal di lereng Semeru, dia merasa sangat heran karena tidak mengetahui kejadian tersebut.
Menurut Kholil, ada nilai-nilai yang sangat dipercaya warga Wonoagung, yakni tidak boleh curang dan tamak. Jika ada warga Wonoagung melanggar pantangan itu, celaka akan menerpa dusun.
"Kami sangat menghargai alam, bahkan ketika warga hendak potong kayu pun ada hari dan waktunya, tidak sembarangan," ucapnya. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: