Kearifan Lokal Tampil Dalam Karya Insan Vokasi di JMFW 2025
JMFW menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan desainer busana muslim dari seluruh dunia. Partisipasi pendidikan vokasi di JMFW sudah memasuki tahun ketiga dan mendorong lahirnya talenta desainer muda.
“Jadi mereka bisa menunjukkan kemampuannya dan berkembang menjadi talenta desainer andal di masa depan," imbuhnya.
Silmi Labibatul Marifah, desainer muda terpilih yang berasal dari SMKN 1 Bintan Timur, Kepulauan Riau (Kepri) tampil mengangkat tema busana patchwork. Karyanya pun mendapatkan apresiasi dari penonton saat Parade Vokasi JMFW 2025.
“Ini mimpi yang jadi kenyataan dan produk dari SMK kami berupa modest wear yang menggunakan warna-warna khas Kepri,” kata siswi kelas XI Program Keahlian Tata Busana tersebut.
Desain insan vokasi yang mengangkat budaya lokal lainnya adalah SMKN 3 Manokwari yang menampilkan keanggunan rumah adat Kaki Seribu dan sentuhan busana modern.
Nadya Safira, salah satu desainer dari SMKN 3 Manokwari, menjelaskan bahwa proses kreatifnya dalam mendesain dan membuat busana tak terlepas dari keunikan lokal yang ada di daerahnya.
“Kami ingin menunjukkan batik manokwari ke mata dunia melalui JMFW 2025. Dengan bantuan guru pembimbing dan industri, saya bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini,” ujar Nadya. (esy/jpnn)