Kebanggaan Mbak Puan di Tengah Anak-anak Penghafal Alquran
jpnn.com, SLEMAN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyemangati anak-anak yatim yang sedang menyantri untuk menjadi penghafal Alquran di Pondok Pesantren Tahfiz de Muttaqin di Desa Denokan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (3/4). Cucu Proklamator RI Bung Karno itu mengaku bangga dan bahagia karena bisa berada di tengah-tengah anak-anak yang sudah menjadi hafiz.
Puan berkunjung ke pondok yang tak jauh dari Bandara Adi Soetjipto Yogyakarta tersebut bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Wakapolri Komjen Syafruddin, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri. Tokoh yang beken disapa dengan panggilan Mbak Puan itu sempat menguji santri Ponpes Tahfiz de Muttaqin dengan menyebut salah satu ayat dari surah di Alquran secara acak.
Dua santri belia yang menjadi hafiz pun langsung melafazkan ayat yang disebut Puan. “Bakat para santri luar biasa, bisa hafal Alquran ayat berapa, halaman berapa,” ujar Puan yang dalam kesempatan itu mengenakan kebaya dan kerudung putih.
Putri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu mengaku punya harapan besar terhadap santri-santri Ponpes Tahfiz de Muttaqien. Dia menginginkan negara menjamin pendidikan menengah bagi santri-santri Ponpes Tahfiz de Muttaqin.
Dia meyakini lulusan Ponpes Tahfiz de Muttaqien bisa menembus perguruan tinggi bergengsi. “Setelah bisa baca Alquran, tentu saja SMP dan SMA pendidikan umum harus tetap dilakukan sebagai bekal, dan kuliah insyaallah bisa masuk UGM (Universitas Gadjah Mada, red),” tutur Puan.
Puan dalam kunjungannya di pondok pesantren yang memiliki 21 santri itu juga menyerahkan bantuan berupa 40 buah Alquran, 300 buku bacaan anak SD, serta perangkat alat salat. Pondok yang dirintis Ike Mutaqien itu menggratiskan biaya bagi para santri-santrinya yang rata-rata berusia 6-11 tahun.
Santri Ponpes Tahfiz de Muttaqien sudah menorehkan prestasi di kancah nasional. Dua santrinya, Ahmad Ghozali Akbar dan Kamil Akbar pernah menjadi menjuarai Hafiz Indonesia yang digelar sebuah televisi swasta.
Lebih lanjut Puan mengatakan, pesantren punya peran penting dalam program revolusi mental untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa. Dia mengharapkan jumlah anak-anak yang menjadi hafiz makin banyak.