Keberhasilan Pertamina Raih Laba Rp15 Triliun, tak Lepas dari Dampak Positif Restrukturisasi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai restrukturisasi membuat Pertamina lebih fokus dan lincah.
Kondisi tersebut, menurut Mamit tentu berdampak terhadap kinerja positif, termasuk raihan laba Rp15 Triliun pada Desember 2020 dan keberhasilan masuk ke dalam Fortune Global 500.
Keberhasilan meraih laba Rp15 Triliun pada Desember 2020, jelas Mamit, karena Pertamina bisa melakukan perubahan, efisiensi, dan juga skala priotas terhadap pekerjaan.
Dalam hal ini, subholding membuat semua menjadi fokus terhadap fungsi masing-masing bidang.
“Jelas berdampak positif. Pembentukan subholding membuat Pertamina lebih fokus dan lincah. Raihan laba Rp15 Triliun dan juga keberhasilan masuk Fortune Global 500, merupakan dampak dari restrukturisasi,” ujar Mamit.
Kinerja membanggakan tersebut dicapai ketika kebanyakan perusahaan migas dunia merugi akibat pandemi.
Melalui restrukturisasi, jelas Mamit, Pertamina memang lebih fokus pada bidang masing-masing. Misalnya Commercial and Trading Subholding, fokus pada peningkatan penjualan dan revenue perusahaan.
Begitu pula Upstream Subholding yang fokus pada lifting dan peningkatan produksi. Sedangkan Power & NRE Subholding, fokus untuk lakukan inovasi dan kajian, sehingga Pertamina tidak lagi sebagai perusahaan migas, tetapi perusahaan energi.