Kebiasaan Makan Ini Meningkatkan Risiko Stroke
jpnn.com, JAKARTA - Meskipun penurunan berat badan dan rutinitas olahraga Anda bisa berkaitan dengan diet daging merah karena itu adalah sumber kaya protein peremajaan perut, penelitian baru menunjukkan betapa keterpencilan koneksi adalah dengan stroke.
Jumlahnya mengejutkan baik bagi pria maupun wanita, tetapi yang terburuk bagi pria pemakan daging.
Menurut sebuah studi dari University of Wurzburg di Jerman, pria yang mengonsumsi sekitar 3,3 ons daging merah setiap hari, memiliki risiko 62 persen lebih tinggi mengalami stroke iskemik yang mengancam jiwa daripada mereka yang mengonsumsi sekitar 1,7 ons.
Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang memasok otak dengan darah tersumbat oleh kelebihan protein, membentuk gumpalan dan menghilangkan otak oksigen dan nutrisi lainnya.
Mengonsumsi protein ini dari daging merah bisa meningkatkan kemungkinan seseorang akan mengalami penyumbatan ini, sedangkan protein dari unggas, makanan laut atau sumber nabati seperti kacang-kacangan tidak meningkatkan risiko.
Untuk menilai hubungan antara protein dan risiko stroke, peneliti utama Dr. Bernard Haring dan rekan-rekannya menganalisis data asupan protein diet dan kuesioner frekuensi makanan yang dilaporkan sendiri oleh orang Amerika setengah baya yang tidak menunjukkan faktor risiko umum untuk stroke seperti diabetes atau penyakit jantung.
Penelitian ini dimulai pada tahun 1987 dan para peserta diikuti hingga 2011 untuk melihat berapa banyak dari mereka menderita stroke. Selama rentang 23 tahun ini, 699 stroke dilaporkan di antara 11.601 peserta.
Untuk melihat apakah konsumsi protein terkait dengan risiko stroke, para peneliti membandingkan mereka yang mengonsumsi rata-rata protein terendah sehari, 1,7 ons, dengan mereka yang mengonsumsi tertinggi, 3,3 oz, dengan kejadian stroke.