Kebiasaan Menikah Dini di Daerah Terisolir
Kamis, 29 Oktober 2009 – 06:11 WIB
“ Ini semuanya anak saya buk" Saya memang menikah usia muda dan tidak hanya saya saja yang melakukannya seluruh gadis di jorong sini semuanya melakukannya. Di sini transportasi susah dan kami tidak ada hiburan makanya usia muda kami telah menikah. Kami menikah atas keinginan sendiri , jika sudah ada yang cocok, umur muda pun kami akan menikah,” ucap Nurhayati warga jorong mawar kepada JPNN kemarin.
Ia juga menuturkan, tak hanya transportasi yang susah di jorong mawar itu, bahkan fasilitas kesehatan masih menjadi barang mahal bagi masyarakat. Sampai dua orang anaknya lahir tidak satupun dengan bantuan bidan namun dukun beranak. “ bidan susah mancarinyo buk, awak alah sakik- sakik ka malaian ternyato bidan indak ditampek. Awak jo dukun beranak sajo, awak indak adoh pernah memeriksa kehamilan. “ Bidan susah dicarinya , saya sudah sakit mau melahirkan, ternyata ketika dicari bidan tidak ditempat. Makanya saya dengan dukun beranak saja. Selama kehamilan saya tidak pernah periksa,” ucapnya.
Hal yang sama juga diucapkan oleh Rahma, warga lainnya, telah tiga anaknya namun tak satupun melahirkan dengan bidan. “ Baa juo lai buk, kama pulo kami mancari bidan. Transportasi sajo sulit. Syukurlah sekarang ada pembukaan jalan ( Mau bagaimana lagi buk, di sini transportasi sulit, syukurlah sekarang ada pembukaan jalan),” ucapnya.