Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kebijakan BMAD Picu Risiko Besar China Lakukan Retaliasi Perdagangan Indonesia

Minggu, 18 Agustus 2024 – 11:19 WIB
Kebijakan BMAD Picu Risiko Besar China Lakukan Retaliasi Perdagangan Indonesia - JPNN.COM
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan potensi retaliasi dari China menjadi ancaman serius bagi perdagangan Indonesia jika kebijakan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) dikenakan terhadap produk keramik dari negara tersebut. Ilustrasi. Foto: Pixabay.com

Lebih lanjut, Faisal mengatakan ancaman retaliasi dari China memungkinkan terjadi, pemerintah perlu mengantisipasinya dengan langkah-langkah yang tepat untuk menghindari hal tersebut.

"Masalah retaliasi memang bisa bahwa memang setiap kali ada kebijakan yang sifatnya safeguard pasti akan mendapatkan tantangan dari negara mitra, nah dalam konteks itu berarti Indonesia perlu mempersiapkan secara diplomatik bahwa kalau kita dikenakan retaliasi nanti apa langkah-langkah pemerintah untuk menghindari hal tersebut," ucapnya.

Menurut Faisal, China sudah biasa melakukan balasan atau retaliasi terhadap negara-negara yang mereka anggap tidak adil, China cukup berani melakukan balasan.

Bahkan dengan Amerika Serikat karena sudah memiliki kekuatan ekonomi yang seimbang berani melakukan balasan.

"Ini masalah retaliasi itu sesuatu yang biasa terjadi di dalam hubungan perdagangan internasional antar negara tidak usah jauh-jauh kemarin saja, China dikenakan tarif tinggi oleh Amerika kemudian langsung dibalas lagi," bebernya.

Tidak hanya dengan Amerika, China juga berani melawan Eropa yang mengenakan tarif mahal terhadap produk mobil listriknya, apalagi terhadap Indonesia.

"Kemudian China dikenakan tarif tinggi untuk produk mobil listrik kendaraan listrik oleh Eropa, nah kemudian dari China juga membalas lagi seperti itu, jadi memang kita harus menyiapkan antisipasi kalau kemudian terjadi retaliasi," ucapnya.

Oleh karena itu, Faisal mengatakan kebijakan BMAD ini perlu dilakukan peninjauan ulang, menghitung secara cermat dan memberikan bukti yang kuat bahwa produk keramik dari China memang terbukti melakukan retalisasi.

Direktur Eksekutif CORE Faisal mengatakan potensi retaliasi dari China menjadi ancaman bagi perdagangan Indonesia jika kebijakan BMAD dikenakan produk keramik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News