Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kebijakan New Normal Dongkrak Kesejahteraan Petani

Minggu, 07 Juni 2020 – 19:14 WIB
Kebijakan New Normal Dongkrak Kesejahteraan Petani - JPNN.COM
ilustrasi New Normal. Foto:Ardisa Barack/JPNN

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat bahwa panen raya musim tanam pertama sukses untuk mengamankan stok pangan sehingga tidak terjadi gejolak kenaikan harga dan tersendatnya distribusi 11 bahan pokok khususnya dalam menghadapi bulan Ramadan dan Hari Raya IdulFitri.

"Ekspor komoditas pertanian juga masih jalan sebesar 12.6 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) memang turun akibat pandemi Covid tapi ini hanya sesaat nanti akan segera akan naik lagi," ucapnya.

Menghadapi fenomena yang terjadi di kalangan petani, Mentan Syahrul mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan berbagai upaya salah satunya melakukan pengendalian dari sisi harga pertanian. "Pengendalian ini utamanya melalui koordinasi dengan Bulog dan Kemendag," ujanya.

Menurut Mentan, kunci meningkatkan NTP adalah menyeimbangkan penawaran dan permintaan. Sehingga kebijakan pemerintah untuk membuka sektor pariwisata dan aktivitas perkantoran harus dipersiapkan dengan baik karna dengan keberhasilan kebijakan ini dapat kontribusi terhadap perbaikan harga di tingkat petani.

"Kami juga akan lakukan pengendalian harga barang konsumsi petani salah satunya dengam menjamin distribusi barang hingga ke pedesaan," sambungnya.

Saat ini, Kementan terus melakukan upaya untuk tetap menjaga stok pangan utamanya beras. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, upaya untuk menjaga stok yang ada yakni dengan percepatan tanam pada April-September 2020 ini dilaksanakan di 8 wilayah andalan, 9 wilayah utama dan 16 wilayah pengembangan.

"Kementan memberikan bantuan benih, alat mesin pertanian, asuransi pertanian dan pendampingan agar percepatan tanam sukses dan memberikan hasil yang tinggi," katanya.

Ia mengatakan, target luas tanam 2020 sebeear 11,66 juta ha yang berpotensi menghasilkan 33,6 juta ton beras. Sementara stok beras akhir Juni 2020, diperkirakan masih mencapai 6,84 juta ton.

Kebijakan new normal diharapkan menjadi pendongkrak kejayaan dan kesejahteraan petani kembali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News