Kebijakan Pak Jokowi soal Insentif Jadi Secercah Harapan ketika Corona Melanda
jpnn.com, JAKARTA - Dunia usaha mengapresiasi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang pemberian insentif ekonomi menyikapi kondisi perekonomian yang lesu akibat penyebaran virus corona (COVID-19).
Menurut Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sarman Simanjorang, pemberian insentif itu menjadi secercah harapan, mengingat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nyaris stagnan akibat virus corona.
Sarman mengatakan, saat ini imbas coronavirus sangat dirasakan pelaku UMKM mula dagang makanan di gedung perkantoran, warung kopi, bakul gorengan, tukang bakso dan mie ayam, hingga pemilik toko di pusat pusat perdagangan, restoran, kafe, katering, taksi dan ojek online, dan pemangkas rambut.
"Kekawatiran, kegalauan melanda para pelaku UMKM karena pendapatannnya turun drastis, bahkan sampai tutup akibat pelanggan tidak masuk kerja," ujar Sarman di Jakarta, Rabu (25/3).
Lebih lanjut ketua umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta itu menilai krisis ekonomi yang terjadi akibat penyebaran virus corona berbeda dibandingkan 1998 dan 2008 lalu. Sebab, UMKM pada saat krisis ekonimi 1998 dan 2008 tak hanya bertahan, tetapi juga menyelamatkan perekonomian.
“Saat itu UMKM justru menjadi penyelamat dan penopang ekonomi Indonesia. Berbeda dengan kondisi saat ini, semua sektor usaha terdampak dan UMKM yang paling berat merasakan," ucapnya.
Menurut Sarman, dalam kondisi normal di bulan-bulan menjelang memasuki Ramadan seperti sekarang ini biasanya penghasilan pedagang pakaian, tas, sepatu dan busana muslim mulai meningkat. Namun, saat ini kondisinya berbeda.
Oleh karena itu Sarman mengatakan, langkah pemerintah memberikan sejumlah insentif khusus berupa relaksasi kredit, pengurangan bunga dan penundaan cicilan bagi kalangan buruh, nelayan dan pengemudi transportasi berbasis aplikasi menjadi sesuatu yang sangat melegakan.