Kebinekaan Menjadikan Indonesia Negara Kuat
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh prajurit TNI dan anggota Polri, yang telah mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2019.
“Selaku Panglima TNI saya juga mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi dengan baik. Berkat kerja sama kita semua Pemilu berjalan dengan aman, damai, lancar, dan sukses,” ungkapnya.
Panglima TNI mengingatkan bahwa selama kontestasi politik Pemilu 2019, terdapat kecenderungan polarisasi masyarakat Indonesia. Menurutnya, politik identitas telah memperuncing perbedaan dan mengangkat isu kesukuan, agama, serta berbagai kesenjangan yang ada. “Akibat dari semua itu, sebagian masyarakat kita seolah-olah memusuhi sebagian yang lain,” ucapnya.
“Polarisasi semacam itu merupakan hal yang kontraproduktif dengan upaya kita membangun bangsa. Para pendiri bangsa ini telah menyadari keanekaragaman kita sejak awal. Oleh karena itulah, Bhinneka Tunggal Ika dipilih sebagai semboyan, berbeda-beda tetapi tetap satu,” tuturnya.
BACA JUGA: Ramses: Gerakan People Power, Pembangkangan Terhadap Negara
Selanjutnya, Panglima TNI mengatakan Pemilu 2019 merupakan Pemilu paling rumit di dunia dan ini tidak lepas dari berbagai kekurangan, bahkan ratusan pahlawan demokrasi harus meninggal dunia, ribuan jatuh sakit akibat melaksanakan tugas yang sangat melelahkan.
“Kekurangan yang ada hendaknya menjadi pelajaran dan kita sempurnakan agar tidak terulang lagi. Kita harus mempercayai proses yang sedang berjalan agar sistem yang ada menjadi semakin baik,” katanya.
Panglima TNI pada akhir sambutanya mengajak seluruh anggota masyarakat, Prajurit TNI dan anggota Polri, para ulama untuk menjadi pemersatu bangsa. “Marilah kita menjadi pembawa energi positif bagi lingkungan sekitar kita,” tutupnya.