Kebutuhan Listrik Meningkat, Pemerintah Manfaatkan Batubara
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman mengatakan kebutuhan listrik sampai tahun 2022 bakal meningkat signifikan. Menurutnya target pembangunan pembangkit listrik yang digaungkan pemerintah sebesar 35 ribu Mw, harus juga ditopang dengan memaksimalkan potensi batubara.
Terlebih, Indonesia memiliki banyak cadangan pasokan batubara yang sayang bila tidak dimanfaatkan. “Pasokan batubara yang melimpah sebaiknya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Diperkirakan hingga 10 tahun ke depan, batubara akan tetap menjadi pemasok utama bahan bakar pembangkit,” ucap Jarman di kantornya, Jakarta, Rabu (12/11).
Untuk memuluskan target tersebut, pemerintah kata Jarman telah berkomitmen untuk memangkas proses perizinan dalam pembangunan pembangkit listrik. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah infrastruktur jalan. "Kalau infrastruktur jalan terutama di wilayah pelosok sudah dibangun, tentunya akan memudahkan untuk membangun jaringan kelistrikan," terangnya.
Namun, ada beberapa faktor yang harus tetap diperhatikan dalam pemakaian batubara sebagai bahan bakar pembangkit, yakni keamanan pasokan, keekonomian dan lingkungan. Di mana yang selalu menjadi sorotan terhadap penggunaan batubara sebagai bahan bakar adalah faktor lingkungan.
"Ini harus diperhatikan juga, karena batubara menghasilkan emisi yang cukup besar, karena itu harus dicari dan dikembangkan teknologi untuk mengurangi emisi, sambil menunggu pengembangan energi baru terbarukan," seru Jarman. (chi/jpnn)