Kecelakaan dengan Emosi Diaduk
Ini identik dengan contoh berikut: ketika Anda tidak boleh memasuki satu jalan, di mulut jalan itu tidak perlu dipasangi palang pintu, melainkan cukup rambu ferboden. Seharusnya semua hal itu cukup dengan rambu. Begitulah aturan yang berlaku.
Saya juga minta agar anak perusahaan Pertamina melakukan reedukasi untuk para sopir mobil tangki minyak, gas, dan elpiji. Harus ada latihan khusus, pendidikan khusus, dan tes kejiwaan khusus. Kepatuhan pada rambu lalu lintas harus seperti disiplinnya orang-orang Jepang.
Barang yang mereka angkut sangat sensitif. Bukan roti atau ice cream! Mobil Pertamina harus jadi teladan: begitu ada rambu rel kereta, tidak boleh lagi beralasan palang pintu belum ditutup.
Pertamina sudah akan melakukan itu. Juga sudah melakukan langkah penyantunan yang maksimal: menanggung biaya pengobatan, biaya sekolah anak-anak mereka, dan seterusnya.
Pertamina juga tengah mencari alamat seorang gadis asal Palembang yang menderita luka bakar di kedua tangannya. Gadis ini datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Dia keliling Jakarta untuk mencari lowongan. Karena itu, Pertamina akan mengangkatnya menjadi karyawan. Apalagi, ternyata, gadis itu memiliki kemampuan khusus: menguasai lima bahasa asing.
Saya sangat merasakan guncangan jiwa Jonan sehingga saya memakluminya ketika dia agak emosional. Bayangkan, di saat lagi gencar-gencarnya memperbaiki kinerja KAI, di saat banyak penghargaan yang dia terima, di saat semangatnya lagi membubung setinggi-tingginya, terjadilah kecelakaan itu.
Jonan, begitulah kehidupan ini. Kadang ada orang tiba-tiba terkena stroke justru ketika sedang jaya-jayanya. Kadang orang ditinggal mati calon suami ketika undangan perkawinan sudah diedarkan.
Itulah kehidupan. Kadang seorang yang bertahun-tahun mimpi punya mobil, begitu bisa membeli mobil baru yang diidamkannya dengan cara mencicil, sebuah truk menabraknya dari belakang pada hari pertama dicoba di jalan raya. Ada kalanya orang sudah berbuat baik pun masih akan dicela. Orang jahat pun kadang bisa jadi pahlawan.