Kegelisahan Hati Janda dan Istri Pejuang ISIS...
Mereka lantas memilih kabur dari Raqqa dan mencari perlindungan di kamp pengungsi.
Namun, status mereka sebagai pendukung ISIS membuat pihak yang bertanggung jawab atas kamp pengungsi tersebut tidak begitu saja menyambut dengan tangan terbuka.
Difansa, Syarafina, dan Nur boleh tinggal di kamp pengungsi bersama anak-anak mereka.
Sebaliknya, suami mereka terpaksa menjalani interogasi dan pemeriksaan ketat oleh pemerintah di Kota Kobani.
Meski nasibnya tidak jelas, tiga perempuan Indonesia itu masih lebih beruntung.
Selain tidak berwajah bule, mereka bisa menjalankan ibadah dengan baik.
Karena itu, mereka boleh tinggal di kamp pengungsi. Bagi para janda ISIS atau istri para pejuang ISIS yang berasal dari Jerman atau Inggris, pengelola kamp tidak mau ambil risiko.
Perempuan-perempuan Eropa itu ditempatkan di penjara di area kamp itu. (CNN/skynews/hep/c14/any/jpnn)