Kehamilan Berdekatan Picu Risiko Untuk Ibu dan Anak
jpnn.com - SETELAH kelahiran anak pertama, tidak sedikit perempuan yang ingin segera mendapatkan kehamilan kembali. Banyak alasan yang menjadikan ingin segera kembali mendapat momongan.
Seperti misalnya, di mulai dari ingin segera melengkapi anak pertama dengan adiknya, kalo anak pertama laki-laki ingin segera anak keduanya perempuan, agar jarak antara kakak dan adiknya tidak terlalu jauh, mumpung usia ibu masih muda dan alasan lain yang menyebabkan ingin segera mendapat kehamilan kembali.
Wajar memang hal ini adanya, namun tentunya harus diperhitungkan matang-matang baik dilihat dari berbagai sisi. Kehamilan yang berdekatan jaraknya tentu ada efek negatif baik bagi sang ibu maupun bagi sang buah hati.
"Waktu yang cukup singkat waktu antara kehamilan dikaitkan dengan lebih banyaknya komplikasi dan tentunya dapat menempatkan kehamilan anda berikutnya beresiko," kata OB-GYN, Marielena Guerra, MD, seperti dilansir laman Women's Health Magazine, Senin (3/8).
Satu meta-analisis pada tahun 2006 menemukan bahwa selang interpregnancy kurang dari 18 bulan dikaitkan dengan peningkatan risiko berat badan bayi ketika lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Selain itu, bayi yang dikandung kurang dari enam bulan setelah saudara mereka memiliki 40 persen peningkatan risiko lahir prematur dan 61 persen peningkatan risiko berat badan lahir rendah, dibandingkan dengan wanita yang mengandung setidaknya 18 bulan kemudian.
Terlebih lagi, ketika kehamilan terjadi berdekatan ada peningkatan risiko anemia pada kehamilan kedua yang bisa menyebabkan masalah bagi ibu dan bayi. Meskipun tidak jelas persis apa yang menyebabkan hal ini, bisa sang ibu kurang memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsinya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini merekomendasikan jarak kehamilan antara dua dan lima tahun.(fny/jpnn)