Keindahan Pantai Ampana Saksi Indonesia Rajai Etape 1 TdCC
Kepala Bidang Analisis Bidang Pasar Wisata Buatan, Hanif mewakili Kementerian Pariwisata menilai, Pemerintah Provinsi Sulteng memang cerdik karena TdCC ini akhirnya mampu mewujudkan sebuah ruas jalan beraspal tanpa lubang sama sekali dengan panjang seluruhnya 487 kilometer.
“Ini luar biasa, karena dampaknya kepada ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat pasti besar sekali,” ujarnya.
Hanif menambahkan, semua kegiatan Tour de Indonesia yang pernah digelar membuktikan bahwa dampak ekonomi dan sosial bagi daerah yang bersangkutan sangat besar.
Pada ‘Tour de Ijen di Banyuwangi’, Jawa Timur, misalnya, pemerintah daerah setempat yang membelanjakan APBD-nya sekitar Rp 5 miliar mampu meraih manfaat sekitar Rp 120 miliar dalam berbagai bentuk mulai dari pengucuran dana pembenahan infrastruktur, objek wisata, hotel, dan restoran, ekonomi kreatif serta meningkatnya omzet usaha kecil dan menengah.
Karena itu, Deputi Pengembangan Sarana Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mendesak pemerintah provinsi untuk melanjutkan TdCC secara rutin setiap tahun dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan.
"Dampak ekonomi dan pariwisata TdCC akan terlihat setelah tiga sampai lima tahun ke depan. Karena itu TdCC harus berkelanjutan dan melibatkan peran yang lebih besar dari seluruh komponen masyarakat sebab pembangunan kepariwisataan sendiri basisnya ada di masyarakat," Esthy.
TdCC ini digelar sebagai ajang utama untuk publikasi dan promosi pariwisata dan investasi Sulawesi Tengah, khususnya Kepulauan Togean di Kabupaten Tojo Unauna.
Dua destinasi ini menjadi destinasi wisata utama Sulteng dengan keindahan alam bawah lautnya.