Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kejanggalan Mengarah ke Dokter KBS

Minggu, 26 Januari 2014 – 10:30 WIB
Kejanggalan Mengarah ke Dokter KBS - JPNN.COM

Pada saat olah tempat kejadian (TKP) kedua itu, polisi bertemu lagi dengan drh Liang. Polisi menanyakan organ singa yang dikirim ke Unair. Pada hari itu, menurut Farman, Liang telah mengantarkan organ yang akan diujikan ke Unair.

Belakangan, polisi baru mengetahui bahwa pihak lab patologi Unair menerima organ tersebut pada 9 Januari. "Kami akan memeriksa lagi dokter Liang untuk menanyakan hal ini," sebut dia.

Selain informasi pengiriman, pada hari yang berbeda itu polisi akan meninjau keputusan dokter KBS, dalam hal ini drh Liang, tentang uji histopatologi. Sebab, sejak awal petugas memesan agar juga diujikan tentang toksikologi sehingga bisa dipastikan ada tidaknya racun atau obat bius dalam tubuh singa.

Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polrestabes Surabaya Ida Bagus Kade menambahkan, dirinya yang bertemu dengan drh Liang juga bertanya tentang jenis pengujian organ tersebut. Untuk mengetahui adanya obat bius atau racun dan berbahaya lain, biasanya pengujian harus menggunakan darah satwa. "Tapi, saya bertanya apakah darahnya diujikan, dia menjawab tidak," ujar Kade.

Penyidik unit tipiter telah mengantongi hasil uji organ singa yang dikeluarkan Unit Layanan Pemeriksaan Laboratoris, Konsultasi, dan Pelatihan (ULPLKP) Fakultas Kedokteran hewan (FKH) Unair. Dalam surat nomor 02/pato/ULPLKP/UA.FKH/I/2014 itu disebutkan, ada empat organ yang diujikan, yakni paru, hepar (hati), ginjal, dan jantung.

Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan, organ itu mengalami pembendungan pembuluh darah atau kongesti. Kondisi histologi empat organ tersebut juga sudah sulit dideteksi karena sudah mengalami postmortem autolysis (kematian sudah terlalu lama). "Kami akan memanggil dokter yang telah menguji organ singa itu untuk dimintai keterangan," ujar Kade.

Dia menambahkan, polisi tidak bisa serta-merta menggunakan lembaran kertas hasil uji lab terhadap organ singa Michael yang dikeluarkan ULPLKP FKH Unair itu sebagai barang bukti. Sebab, yang memintakan pengujian tersebut bukan penyidik kepolisian, tapi pihak KBS.

Polisi juga tidak punya bukti apakah benar yang diujikan ke lab Unair adalah organ singa Michael. Pada saat pengambilan sampel organ itu, memang tidak ada polisi. Selain itu, tidak ada dokter uji lab yang ikut menyaksikan pengambilan sampel organ.

SURABAYA - Polrestabes Surabaya menemukan banyak kejanggalan saat menangani kasus kematian singa Michael. Dalam dua pekan pengusutan kasus tersebut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA