Kejar Target 4.991 Tes PCR per Hari, Pemprov Jateng Butuh Tambahan 20 Tenaga Ahli
Dari program tersebut masyarakat bisa aktif mendata kelompok yang rentan, seperti ibu hamil, lansia, penyandang sakit tak menular dan menular.
“Pengelompokan itu untuk meminimalisir angka kematian. Program Jogo Tonggo sangat berperan karena berbasis masyarakat dan mereka punya datanya. Nah, kelompok ini yang perlu kita perhatikan dan prioritaskan,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa penting untuk memaksimalkan program Jogo Tonggo untuk menghadapi COVID-19.
Karena itu, dia mengundang sejumlah pakar ilmu sosial untuk menemukan pola edukasi kepada masyarakat terkait kebiasaan baru.
“Jadi hari ini kami mengumpulkan para pakar ilmu sosial, untuk mencari cara mengedukasi masyarakat. Jadi lebih baik mengedukasi masyarakat dengan cara memberikan penguatan terhadap cerita sukses daripada memberikan pemidanaan,” jelasnya.
Selain melalui pendekatan sosial, lanjut Ganjar, pihaknya juga fokus melakukan testing dengan target 4.991 per harinya.
“Untuk testing, kami membutuhkan paling tidak 20 tambahan tenaga ahli laboratorium. Saya sudah mengajukan ke kementerian, dan Pak Menteri Kesehatan bersedia membantu,” pungkasnya. (flo/jpnn)