Kekuatan Militer Semakin Baik, Kok Peringkat TNI Merosot?
Secara kemampuan, Indonesia memiliki sejumlah pasukan elite khusus di masing-masing matra, seperti Kopassus dan Raider di AD, Paskhas dan Denbravo (Detasemen Bravo) 90 di AU, Kopaska (Komando Pasukan Katak), Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi), dan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) di AL, yang memiliki kemampuan di atas rata-rata tentara reguler.
Daya survival dan tempur pasukan elit itu diakui kehebatannya oleh negara-negara lain. “Ini jadi kebanggaan tersendiri, tapi jangan membuat kita terlena, justru Indonesia harus terus meningkatkan kuantitas dan kualitasnya,” ungkap Sukamta.
Lebih jauh dia mengatakan, jiwa prajurit TNI juga mesti terus digembleng agar selalu memiliki integritas dan kedisiplinan yang tinggi.
Menurut dia, masih sering terdengar kasus-kasus indisipliner oknum prajurit yang bertindak bertentangan dengan jiwa TNI.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita. Hal-hal seperti ini kita harapkan tidak lagi terjadi ke depannya,” tegasnya.
Jika sumber daya manusia, alutsista, dan anggaran terus ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya melalui program renstra dan minimum essential forces (MEF), diharapkan kekuatan pertahanan Indonesia semakin baik dan bisa masuk 10 besar.
“Bahkan, lima besar kekuatan militer dunia pada masa yang akan datang. Selamat HUT ke-72 TNI! Merdeka!,” tutup Sukamta. (boy/jpnn)