Kekuatan Modal Asing di Bank Dikhawatirkan
Senin, 28 Mei 2012 – 04:27 WIB
“Saya tegaskan spirit yang diusung adalah bukan anti asing, karena faktanya Indonesia paling liberal di banding negara lain dalam pemberian izin memiliki bank kepada asing. Tetapi pembatasan ini semata-mata untuk penataan kembali struktur kepemilikan saham di sektor perbankan agar lebih terdistribusi atau menyebar,” imbuhnya.
Dirinya juga mengakui, determinasi perbankan asing kian meluas. Dominasi asing yang berlebihan ini akan merugikan Indonesia. Karena, jika dalam kondisi krisis, perbankan Indonesia akan sangat bergantung kepada asing. Apalagi, semua kebijakan bank asing yang beroperasi di Indonesia ditentukan oleh kantor pusatnya, sehingga dalam situasi krisis bisa saja mereka menghentikan kredit di Indonesia. “Pada akhirnya, masyarakat konsumen perbankan di Indonesia yang dirugikan,” jelas politisi Partai Hanura ini.
Karena itu, ditegaskanya, pembatasan ini sangat penting karena perbankan merupakan jantungnya perekonomian nasional. “Perbankan berbeda dengan perusahaan lain, sehingga harus ada regulasi khusus. Kalau jantung ekonomi dikuasi asing maka akan sangat berbahaya bagi masa depan kita. Kita harus memiliki kemandirian sebagai bangsa yang pada gilirannya menyesejahterakan rakyat,” pungkasnya. (yay)