Kelancaran Pelayanan Terhadap Penyintas Kanker di Masa Pandemi Harus Terus Diupayakan
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan optimalisasi pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan melawan kanker harus tetap berjalan lewat skema pelayanan dan pembiayaan yang mudah diakses, agar hak penyintas kanker memperoleh pengobatan tidak terganggu di masa pandemi Covid-19.
"Wabah Covid-19 ini mengkhawatirkan bagi para penyintas kanker. Ruang gerak penyintas makin sempit, selain ancaman kanker juga menghadapi ancaman penularan virus dan ada beban dari sisi ekonomi untuk membiayai pengobatan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/2), dalam rangka memperingati Hari Kanker se-Dunia, yang tahun ini mengambil tema “I Am And I Will”.
Lestari yang juga penyintas kanker payudara itu menegaskan penyintas kanker rentan terhadap penularan Covid-19.
Karena itu, Lestari menyarankan para penyintas selain berharap kelancaran dalam mendapat layanan kesehatan, juga memiliki kesadaran untuk tetap menjaga imunitas dengan makan makanan bergizi, berolahraga dan beristirahat secara teratur, mengonsumsi multivitamin.
Sosok yang karib disapa Rerie ini menegaskan di masa pandemi Covid-19 para penyintas kanker harus disiplin menaati protokol kesehatan; menghindari bepergian ke luar daerah, melakukan konsultasi dengan komunitas kanker yang ada dan jika harus menemui dokter perlu didampingi anggota keluarga.
Data RS Dharmais menyatakan Desember 2020 tingkat kunjungan penderita kanker ke rumah sakit menurun sebesar 37% persen karena khawatir terpapar Covid-19. Apalagi, ungkap Rerie, laporan World Health Organization (WHO) dalam World Cancer Report 2020 menyebutkan satu dari enam orang meninggal dunia akibat kanker setiap tahun.
Penelitian yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer pada 2020 menyebutkan Indonesia menempati urutan kedelapan negara dengan jumlah penderita kanker terbanyak di Asia Tenggara, dan berada di ranking 23 di Asia.
Dari setiap 100.000 penduduk Indonesia, sebanyak 136,2 orang adalah penderita kanker.