Kelompok G8 Desak Kadhafi Mundur
Sabtu, 28 Mei 2011 – 05:05 WIB
"Kadhafi dan pemerintah Libya telah gagal menunaikan mandat mereka sebagai pemimpin yang seharusnya mengayomi rakyat. Mereka juga telah kehilangan legitimasi sebagai pemimpin. Kadhafi jelas tak punya masa depan lagi di Libya baru yang demokratis. Karena itu, dia harus mundur," terang para pemimpin G8. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pun membenarkan hal tersebut.
Kemarin, Rusia menyatakan kesediaannya untuk terlibat langsung dalam penyelesaian konflik di Libya. Utusan Khusus Rusia untuk Afrika, Mikhail Margelov, mengaku siap mengakomodasi pertemuan dua kubu Libya demi berakhirnya krisis politik yang semakin berlarut. "Tugas kami adalah memformulasikan solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak sampai pada gencatan senjata," katanya.
Bersamaan dengan itu, NATO melaporkan bahwa pasukan Kadhafi menanam ranjau di Kota Misrata untuk menggembosi perlawanan gerilyawan prodemokrasi. "Pagi ini kami menerima laporan bahwa pasukan Kadhafi membuat ladang ranjau di Misrata. Ini menyalahi hukum internasional," ungkap Letjen Charles Bouchard, komandan NATO di Libya. Dalam waktu dekat, NATO akan mengirimkan tim penjinak ranjau ke sana. (AFP/hep/ami)