Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kelompok HAM Khawatir Perusahaan Australia Memproduksi Senjata di Arab

Rabu, 10 Maret 2021 – 22:33 WIB
Kelompok HAM Khawatir Perusahaan Australia Memproduksi Senjata di Arab - JPNN.COM
Kelompok HAM menyatakan kekhawatiran mereka terhadap penjualan senjata oleh perusahaan Ausrtralia kepada Uni Emirat Arab.

Sebuah perusahaan Australia akan membantu pengembangan "senjata mesin berantai" jenis untuk Uni Emirat Arab (UEA), yang memicu kekhawatiran dari kelompok hak asasi manusia.

  • Electro Optic Systems akan memproduksi persenjataan baru buat UEA yang dituduh terlibat kejahatan perang di Yaman
  • Human Rights Watch menyebut perjanjian ini sangat mengkhawatirkan
  • Departemen Pertahanan menolak untuk menjawab apakah pihaknya telah memeriksa perjanjian ini tak melanggar aturan

Bulan lalu, perusahaan bernama Electro Optic Systems (EOS) menandatangani perjanjian dengan Dana Pengembangan Strategis (SDF) Tawazun UEA, untuk membuat senjata berteknologi tinggi tersebut.

EOS merupakan perusahaan patungan yang akan memproduksi sistem persenjataan yang sangat mematikan.

Pasalnya, senjata ini dirancang dengan bobot lebih ringan, akurasi lebih baik, kemungkinan macet lebih rendah, pengurangan hentakan dan peningkatan dukungan logistik.

Menanggapi hal ini, Elaine Pearson, Direktur Human Rights Watch Australia menyebut perjanjian ini sangat mengkhawatirkan.

"UEA merupakan negara paling menonjol dari koalisi pimpinan Arab Saudi dalam perang di Yaman, yang telah melakukan kejahatan perang dengan impunitas," katanya kepada ABC.

"Mereka juga tidak boleh terlibat dalam usaha patungan dengan lembaga Pemerintah UEA untuk memproduksi senjata karena keterlibatan mereka dalam pelanggaran perang di Yaman," kata Elaine.

Sebuah perusahaan di Canberra akan membantu pengembangan senjata canggih di Uni Emirat Arab (UEA)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News