Kelompok Petani Hutan Sosial Puji Program E-learning KLHK
"Peserta pelatihan aktif dan antusias dalam proses pembelajaran melelui videoconference dengan aktif memberikan pendapat, pertanyaan, penyelesaian quiz, serta membuat tugas mandiri," Tulis Helmi dalam laporannya.
Helmi mengatakan seluruh peserta bisa mengikuti pelatihan dengan baik sampai dengan mendapatkan predikat lulus.
Peserta kemudian berhak mendapatkan sertifikat pelatihan dengan memenuhi aspek penilaian yang meliputi: Kehadiran/Partisispasi (bobot 10%), nilai akademis (menjawab soal di setiap materi/kuis) (bobot 40%), tugas catatan mandiri (bobot 20%), tugas rencana tindak lanjut paska-pelatihan (bobot 20%), sikap dan perilaku (bobot 10%)
Menurut Helmi, metode E-learning ini dirancang untuk meneyelenggarakan pelatihan yang mudah, murah, efektif dan efisien serta dapat menjangkau masyarakat di penjuru nusantara.
"Kerja sama tim antara tutor, admin dan panitia mutlak diperlukan ketika proses pembelajaran online. Kesamaan konsep dan persepsi antara tutor yang saling berjauhan sangat penting, sehingga proses pembelajaran lancar, tepat waktu, tidak terganggu sinyal ataupun gangguan lainnya," tambah Helmi.
Sementara itu, Direktur Jenderal PSKL Bambang Supriyanto menjelaskan kolaborasi yang kuat seluruh elemen di BP2SDM dan Direktorat Jenderal PSKL menjelma menjadi Supertim yang bisa mewujudkan pelatihan E-Learning Pendampingan Perhutanan Sosial Paska Izin dengan baik dan lancar.
“Antusiasme kelompok tani hutan sangat luar biasa, ditunjukan dengan kehadiran di TC dan mengerjakan exercise tata kelola hutan sosial di belajar mandiri, menjadikan e-learning gelombang 1 ini sukses mencapai sasaran” ujar Bambang.