Keluar Hotel Merangkak, sampai RS Pingsan Dua Hari
Senin, 20 Juli 2009 – 07:09 WIB
Sopir taksi diminta untuk mengantarkan mereka secepatnya ke rumah sakit terdekat. Saat taksi melaju, Reynaldi juga sempat menjumpai polisi yang berada di ujung Jalan Mega Kuningan. Kebetulan motor polisi yang terparkir menghalangi jalan. "Saya bilang, Pak, ada bom di Marriott. Tapi, polisi itu memindahkan motornya juga perlahan. Responsnya kurang cepat," tambahnya.
Sesampai di rumah sakit, ketiganya segera mendapat penanganan. Luka Oki yang paling parah. Dia mendapatkan 12 jahitan, yakni di kepala dan punggung. Meski demikian, Oki masih bisa bercakap-cakap dengan setiap orang yang datang.Tante Oki, Elfrida, menyatakan bersyukur dengan kondisi dua sahabat karib tersebut. "Saya amat bersyukur dengan kondisi mereka (Oki dan Reynaldi)," jelasnya. Menurut dia, kedua pria tersebut masih ingin bekerja di tempat semula. Untuk menghilangkan trauma, Oki dan Reynaldi juga ditawari di kantor cabang Bank Panin yang lain.
Menurut Elfrida, selama mereka dirawat, sejumlah orang penting telah menjenguk. Antara lain, Presiden SBY dan Menko Polkam Widodo AS. "Pak Presiden meminta kami bersabar. Saya ingat pesannya, katanya, ada orang yang masih nggak punya hati. Tapi, kita harus tetap sabar menghadapi ini," jelas Elfrida.SBY, kata Elfrida, sempat mengira Oki adalah suaminya. Sebab, Efi mendampingi keponakannya dengan sabar. "Saya bilang, "Pak, saya ini tantenya?," jelas wanita 39 tahun itu. Saat berpamitan, melalui ajudannya, persiden menitipkan bantuan dana kepada ibunda Oki, Rince Rajagukguk, Rp 10 juta. "Kami memberikan sepuluh persen bantuan itu untuk gereja di Cempaka Putih," ungkapnya. "Kami memang tidak mengharap kejadian ini. Tapi, kami harus tetap berbagi kepada sesama," terangnya. (nw)