Keluarga Korban Ambrolnya Selasar BEI Terbang ke Jakarta
Selain itu, pihaknya menunggu kabar dari UBD untuk kelanjutannya seperti apa. Johan tak menampik sempat shock mendengar kabar tersebut. “Itu pasti. Namanya juga anak. Dia anak pertama dari empat bersaudara,” terangnya.
Apakah mau ke Jakarta? Dirinya belum memutuskan, sebab putrinya juga mengaku tidak apa-apa dan ada nenek di sana.
“Lihat nanti. Tapi sekarang sudah sehat, dibandingkan teman-temannya yang lain. Siapa sangka balak akan datang,” tambah Evi, sang ibu. Saat ini, silih berganti tetangganya datang dan teman-teman Fransiska menanyakan kabar.
Rumah keluarga Miranda Della Novaviani (20), Jl Naskah II No 903, RT 031, RW 005, Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami agak lebih ramai. Para kerabat dan tetangga banyak yang datang memberi support kepada ibunya, Jamila, yang sedih mendengar kabar anaknya mengalami kecelakaan.
Jamila tak henti menangis usai mendapat kabar anak semata wayangnya menjadi korban runtuhnya selasar BEI. “Tadi sempat video call, Miranda luka-luka di bagian kaki karena kena serpihan kaca, juga luka memar di bagian wajah,” kata ayah korban, M Jamil.
Sewaktu kejadian, Miranda sendiri sempat menelepon pukul 10.00 WIB, Senin. “Dia sempat bilang, mau kunjungan industri ke Bursa Efek, kemudian tidak ada kontak lagi,” tuturnya. Setelah kejadian siang, anaknya itu mengontak lagi.
“Kami langsung khawatir. Anak saya cerita mengalami kecelakaan tersebut. Saat terjadi, dia sedang berada di barisan tengah dan tiba-tiba selasar bangunan itu langsung ambrol,” cetusnya.
Dikatakan, saat ini putri tunggalnya itu tengah dirawat di RS Dr Mintoharjo. “Berangkatnya mulai Minggu kemarin dan rencananya akan kunjungan industri selama dua minggu,” ungkapnya.