Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keluarga Korban Penculikan Aktivis '98 Tak Rela Prabowo Jadi Presiden

Rabu, 13 Maret 2019 – 18:24 WIB
Keluarga Korban Penculikan Aktivis '98 Tak Rela Prabowo Jadi Presiden - JPNN.COM
Prabowo Subianto. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Keluarga Orang Hilang (Ikohi) membuat pernyataan sikap terkait Pilpres 2019. Kumpulan keluarga aktivis yang diculik rezim Orde Baru pada 1998 silam itu dengan tegas menyatakan tidak rela Prabowo Subianto jadi presiden.

‎Ketua Dewan Penasihat Ikohi, Mugiyanto‎ mengatakan, keluarga korban penculikan lebih memilih capres yang tidak punya beban masa lalu.

“Keluarga korban penculikan dan penghilangan paksa 1998 ini menyatakan semuanya menolak capres penculik, capres pelanggar HAM, Prabowo. Itu ekspresi konkret dari mereka semua,” ujar Mugiyanto yang juga mantan aktivis ’98 dalam konfrensi pers di Jakarta, Rabu (13/3).

BACA JUGA: Hanafi Rais Anggap Penculikan Aktivis dan Pemecatan Prabowo Hidangan Basi

‎Mugiyanto menduga Prabowo Subianto bertanggung jawab atas penghilangan dan penyiksaan para aktivis pada 1998 silam. “Kami tak punya bayangan bahwa pelaku, pelanggar HAM yang belum mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum itu dipilih sebagai presiden,” katanya.

Semntara itu Suyadi, kakak dari aktivis Suyat, mengaku yakin orang yang bertanggung jawab atas hilangnya sang adik adalah Prabowo Subianto. “Dari penculikan ini kami identifikasi bahwa penculikan adalah Danjen Kopassus yang bertanggung jawab, adalah Prabowo,” ungkapnya.

Suyadi pun berharap, masyarakat membuka mata lebar-lebar untuk melihat rekam jejak calon kepala negara dari kasus apa pun termasuk dugaan pelanggaran HAM. “Maka itu saya menganjurkan jangan pilih capres pelanggar HAM,” tegasnya.

‎Adapun mereka keluarga korban kekerasan dan penculikan aktivis ’98 antara lain kedua orang tua Ucok Munandar Siahaan, Petrus Bima Anugerah, Faisol Riza, dan kakak dari Suyat dan Wiji Tukul. Selain itu ada pula keluarga dan korban penculikan yang selamat, di antaranya Mugiyarto, Aan Rusdiyanto, dan Faisol Riza. (jpc)

Keluarga korban penghilangan paksa oleh rezim Orde Baru pada 1998 menyatakan Prabowo Subianto tidak pantas jadi presiden

Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawapos.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close