Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Keluarga Tragedi 65 Ikrar Akhiri Konflik

Sabtu, 02 Oktober 2010 – 07:50 WIB
Keluarga Tragedi 65 Ikrar Akhiri Konflik - JPNN.COM
Selama 44 tahun, Ilham mengaku tidak pernah menggunakan nama belakang Aidit. Dia bertutur, setiap akan menuliskan nama lengkapnya, dia selalu berhenti saat akan menuliskan Aidit. "Namun, saat di FSAB, mereka memperkenalkan nama lengkap saya. Dan saya ternyata masih bisa hidup," kata pria yang aktif sebagai arsitek itu.

 

Sarjono Kartosuwiryo juga memiliki kisah tersendiri. Pria yang kini jadi juragan sebuah angkutan kota itu mengaku nama Kartosuwiryo telah ditenggelamkan lawan politiknya. Semua harta benda yang ditinggalkan ayahnya, telah dirampas oleh sejumlah pihak. "Saya hanya dapat bagian 10 persen saat itu," kata Sarjono.

 

Meski hidup di garis kemiskinan, Sarjono mengaku menikmati kehidupannya. Selama bertahun-tahun, dirinya mencari kuburan sang ayah. Simpang siur kuburan Kartosuwiryo dikabarkan di mana-mana. Namun, bukti yang paling otentik membuktikan bahwa kuburan sang ayah berada di Pulau Onrus, Kepulauan Seribu. "Saya juga tidak terbayang bisa berada di tengah-tengah sini," ujarnya bangga.

 

Silaturahmi nasional itu juga mengundang keluarga Presiden Soekarno dan keluarga Presiden Soeharto. Dari Presiden Soekarno diwakili oleh Sukmawati Soekarno, sementara keluarga Presiden Soeharto diwakili oleh Hutomo Mandala Putra. Tommy Soeharto -sapaan akrab Hutomo- sempat belum hadir hingga acara dimulai.

JAKARTA - Tragedi kemanusiaan tahun 1965 merupakan salah satu sejarah kelam Republik Indonesia. Para korban dan pelaku pemberontakan era revolusi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News