Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemajuan Teknologi Digital RRC Berpotensi Hadirkan Ancaman

Selasa, 23 April 2024 – 14:36 WIB
Kemajuan Teknologi Digital RRC Berpotensi Hadirkan Ancaman - JPNN.COM
(Ki-ka) Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia Ali Abdullah Wibisono, Ketua Forum Sinologi Indonesia (FSI) Dr. Johanes Herlijanto, dan Ketua BEM FIS UNJ Ibra Fabian Dwinata, dalam diskusi bertajuk “China dan Keamanan Siber di Asia Tenggara: Peluang dan Tantangan bagi Indonesia” di Jakarta. Foto: dok. FSI

"Indonesia tidak bisa mengandalkan norma siber global yang belum secara eksplisit melarang serangan siber oleh satu negara terhadap negara lain. Pencegahan dan pemulihan pasca serangan siber adalah tanggung-jawab masing-masing negara," bebernya.

Sementara itu, Ketua FSI Johanes Herlijanto beranggapan bahwa Indonesia perlu terus mengamati perkembangan teknologi digital di RRC.

Perkembangan teknologi ini terkait erat dengan komitmen China mengembangkan apa yang Presiden Xi Jinping sebut sebagai “Kekuatan Produktif Kualitas Baru” (New Quality Productive Forces).

Merujuk pernyataaan seorang sarjana di China, Johanes menjelaskan bahwa “Kekuatan Produktif Kualitas Baru” adalah produktivitas maju yang didorong oleh terobosan teknologi revolusioner, alokasi faktor produktif secara inovatif, peningkatan, dan transformasi industri secara mendalam.

“Istilah ini melatarbelakangi pernyataan Perdana Menteri Li Qiang pada Maret 2024, China akan berupaya meningkatkan kemandirian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek)," ujar Johane Herlijanto.

Johanes memprediksi bahwa komitmen di atas akan mendorong China makin meningkatkan kemampuan teknologi nya, termasuk teknologi informasi.

Pada sisi lain, China juga tertarik untuk terlibat dalam pengembangan infrastruktur digital di negara-negara lain, termasuk Indonesia, melalui platform yang disebut sebagai 'jalan sutra digital'.

“Platform-platform media sosial asal China telah dicurigai melakukan pengumpulan data, baik di negara-negara Barat maupun di Indonesia. Demikian juga dengan peretas-peretas dari China, pernah diduga melakukan serangan-serangan siber bukan hanya di negara negara Barat, tetapi juga Asia Tenggara,” ungkapnya. (jlo/jpnn)

FSI mengatakan kemajuan teknologi digital RRC menghadirkan peluang sekaligus kewaspadaan.

Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News