Kemampuan Berpikir Guru Jangan Pas-pasan, Tangkal Disinformasi di Sekolah
![Kemampuan Berpikir Guru Jangan Pas-pasan, Tangkal Disinformasi di Sekolah Kemampuan Berpikir Guru Jangan Pas-pasan, Tangkal Disinformasi di Sekolah - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/normal/2023/05/13/kemenkominfo-menggelar-kick-off-literasi-digital-di-lingkung-urwq.jpg)
Selain itu, lanjutnya, meningkatkan kemampuan berpikir para guru dalam melawan disinformasi, menyiapkan talenta digital siswa SD, SMP, SMA/SMK melalui integrasi teknologi dalam metode pembelajaran dan pelatihan terstruktur.
"Tujuannya untuk membuat lingkungan belajar yang responsif terhadap teknologi," ujar Izul.
Sementara itu, Ketua Umum Relawan TIK Indonesia Fajar Eri Dianto mengatakan tersedianya platform komunikasi yang memfasilitasi masyarakat untuk dapat bersosialisasi, mencari dan menyebarkan informasi, perlu menjadi perhatian bersama. Menciptakan keamanan digital dan kenyamanan berinteraksi, sangat diperlukan untuk pembentukan pionir sebagai generasi yang cakap digital.
Fajar juga menegaskan bahwa hoaks ini sering muncul karena adanya ketidakpahaman penyerapan dan penerapan atas penyebaran informasi yang valid.
Agar terbebas dari hoaks, setiap individu perlu melakukan kontrol atas sikap dan tindakan sebagai netizen yang berbudaya, beretika, dan memahami pentingnya identitas digital.
"Cek lagi sumber beritanya, jika domain situsnya tidak benar dan isi beritanya hanya berbentuk opini, hindari untuk membaca dan membagikannya. Saring sebelum sharing", ungkap Fajar.
Hani Purnawati dari Relawan TIK Indonesia menjelaskan tentang bagaimana langkah-langkah menjadi Pandu Digital. Pertama, peserta harus membuat akun di website pandu.kominfo.go.id. Kemudian daftar seminar dan workshop yang akan dihadiri. Setelah mengikuti seminar dan workshop, peserta harus mengerjakan post test. Jika lulus, peserta telah resmi menjadi Pandu Digital. (esy/jpnn)