Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kematian Freddie Mercury, Keganjilan Kucing, dan Kisah Pemakamannya

Rabu, 24 November 2021 – 22:38 WIB
Kematian Freddie Mercury, Keganjilan Kucing, dan Kisah Pemakamannya - JPNN.COM
Freddie Mercury bersama dua kucingnya, Miko (depan) dan Delilah. Foto: Courtesy of Peter Freestone

Ajal tak bisa ditolak. Freddie pun wafat.

Selanjutnya, Freestone pula yang memutuskan jenazah Freddie harus dikremasi. Keputusan itu bukanlah pilihan mudah, karena Freddie dianggap sebagai penganut Zoroaster.

Dua orang tua Freddie, Pak Bomi Bulsara dan Bu Jer Bulsara, tentu ingin jenazah putra mereka dimakamkan sesuai kepercayaan Zoroastrian.

Artinya, jasad Freddie semestinya tidak dikuburkan, melainkan diletakkan di tempat tinggi agar disantap burung pemangsa. Pengikut Zoroaster menganggap tanah terlalu suci untuk dikotori dengan jasad manusia.

Namun, hal itu tak mungkin dilakukan di Inggris, sekalipun Freddie seorang megabintang. Freestone pun harus membuat keputusan cepat dan mengonsultasikannya terlebih dahulu kepada orang tua Freddie.

Memang, Freddie sudah berpesan agar kematiannya tidak meninggalkan kesedihan yang berlarut-larut. “Dia (Freddie, red) ingin semua segera berakhir secepat mungkin. Dia ingin dikremasi pada hari yang sama,” tutur Freestone.

Jim Beach, kolega sekaligus manajer Queen, menyebut Freddie justru punya dilema soal agama orang tuanya. “Freddie tidak mempraktikkan Zoroastrianisme,” katanya.

Akhirnya, Freddie dikremasi di West London Crematorium pada 27 November 1991. Peti matinya dibawa menggunakan mobil jenazah Rolls-Royce, sedangkan lima Daimler mengusung berbagai bunga ucapan duka.

Freddie Mercury meninggal dunia pada 24 November 1991. Vokalis Queen itu meninggal akibat komplikasi bronkopneumonia dan AIDS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News