Pembunuhan Pemuda di Samarinda Diduga karena Masalah Sepele
"Pada saat kejadian, korban bersama dengan beberapa orang temannya, atas nama Walat dan Viktor datang ke dermaga (TKP). Di sana sudah ada enam remaja yang sedang berkumpul main game. Informasi awal, korban terlibat cekcok gara-gara marah karena tidak terima telah dipelototi," kata Harry Cahyadi.
Keributan antardua kelompok tersebut sempat dilerai dengan petugas keamanan komplek Mahakam Square, bernama Junaidi. Namun, korban meminta agar petugas sekuriti tersebut untuk tidak ikut campur.
"Keributan sempat reda. Setelahnya saksi (Junaidi) ini pergi untuk membeli obat. Selang setengah jam kemudian, saksi menerima kabar kalau korban ditemukan tergeletak di pojok dermaga. Kemudian saksi melaporkan ke Polresta Samarinda," jelasnya.
Setibanya di lokasi kejadian, polisi hanya menemukan korban yang sudah tergeletak sendiri. Sementara, sejumlah orang maupun rekan korban yang dikabarkan sempat terlibat perkelahian, sudah meninggalkan lokasi kejadian.
"Kondisinya saat (korban) ditemukan itu sudah tidak ada orang satu pun di sana. Kami masih melakukan pemeriksaan, baru akan kami analisa lagi. Apakah memang benar (korban meninggal) karena dikeroyok atau tidak. Kami masih kumpulkan keterangan saksi," ucap Kapolsek Sungai Kunjang Kompol I Made Anwara ketika dikonfirmasi terpisah.
Lebih lanjut Kompol Anwara mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan lebih dari empat orang saksi.
"Kami masih lakukan lidik lagi," katanya. (mcr14/jpnn)