Kembali Jadi Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson Janji Teruskan Brexit
Perdana Menteri Inggris yang baru saja terpilih kembali, Boris Johnson, mengatakan mayoritas Konservatif terbesar dalam jajak pendapat di negara itu sejak 1980-an membuktikan rakyat Inggris ingin Brexit terus berlanjut.
Poin utama:
• Boris Johnson mengatakan hasil Pemilu ini berarti akhir dari pembicaraan tentang referendum Brexit kedua• Kemenangan dalam Pemilu telah menjadikannya pemimpin Konservatif yang paling sukses secara elektoral sejak Margaret Thatcher
• Johnson mengucapkan terima kasih kepada para pemilih di jantung wilayah Partai Buruh karena menaruh kepercayaan mereka pada Partai Konservatif untuk pertama kalinya
Dalam pidatonya di depan para pendukung partai, Johnson menekankan bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari.
"Pemilu ini berarti bahwa menyelesaikan Brexit merupakan keputusan rakyat Inggris yang tak terbantahkan, tak tertahankan sekarang ini," kata Johnson.
"Dan Pemilu ini, saya pikir kita akhiri semua ancaman kecil tentang adanya referendum kedua."
Dengan perolehan 649 dari 650 suara yang diumumkan pada hari Jumat (13/12/2019), Partai Konservatif memiliki 364 kursi sementara oposisi utama Partai Buruh mendapat 203.
Kemenangan itu menjadikan Johnson pemimpin Konservatif yang paling berhasil secara elektoral sejak Margaret Thatcher.
Namun ini adalah bencana bagi pemimpin Partai Buruh -Jeremy Corbyn, yang menghadapi desakan atas pengunduran dirinya bahkan ketika hasil Pemilu masih bergulir.