Kembangkan Rantai Pasok UMKM, KemenKopUKM dan Hippindo Jajaki Kerja Sama dengan China
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) melakukan penjajakan kerja sama untuk mendorong pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis teknologi dengan delegasi investor China yang tergabung dalam The Changsha E-Commerce Association.
Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing KemenKopUKM Herbert Siagian mengungkapkan potensi kerja sama ekonomi antara Indonesia dan China sangat besar, khususnya dalam pengembangan UMKM.
"Saya berharap dalam pertemuan ini akan ada peluang kerja sama antara Indonesia dan China dalam pemberdayaan UMKM khususnya melalui teknologi untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," kata Herbert saat menerima delegasi The Changsha E-Commerce Association di Jakarta, Senin (27/5).
Herbert berharap rencana kerja sama antara Hippindo dan The Changsha E-Commerce Association dapat ditindaklanjuti dengan memastikan keterlibatan UMKM untuk dapat masuk dalam rantai pasok.
"Berbagai kebijakan dan program untuk kemajuan UMKM di Indonesia kami terapkan, termasuk menjadikan UMKM sebagai bagian dari rantai pasok global, memperluas jaringan pemasaran (ekspor), mengalokasikan pengeluaran pengadaan pemerintah untuk UMKM, dan memperkuat kemitraan bisnis," ungkap Herbert.
Mengacu data statistik, total nilai ekspor Indonesia ke China sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar USD 258,82 miliar.
Adapun komoditas utama yang diekspor, yaitu bahan bakar mineral, lemak hewan/nabati, besi dan baja, serta mesin dan peralatan elektronik.
"China sudah menjadi negara yang sangat maju saat ini, baik di bidang infrastruktur, industri manufaktur, termasuk sektor pertanian. Jadi banyak sekali peluang kerja sama yang bisa diperkuat melalui pertemuan ini," ujar Herbert.