Kemenag: Bukan Langka, Tapi Peristiwa Nikah Meningkat
jpnn.com - JAKARTA – Akhir-akhir ini fenomena langkahnya buku nikah banyak dilaporkan di beberapa daerah. Menurut pihak Kementerian Agama (Kemenag), hal itu disebabkan oleh meningkat tajamnya volume pernikahan pada bulan ini.
Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Abdul Djamil memaparkan bahwa hal tersubut bukan merupakan kelangkaan. Namun karena meningkatnya volume pernikahan di masyarakat.
“Itu karena volume nikah sedang naik. Dan kekurangan itu tidak di semua wilayah di Indonesia, tapi hanya beberapa wilayah saja,” ujarnya kemarin.
Abdul Djamil menerangkan, memang di setiap tahun ada bulan-bulan tertentu dimana banyak masyarakat yang menikah. Misalnya, saat bulan Djulhijjah atau bulan hari raya idul adha. Dan pada kali ini persiapan buku nikah di beberapa daerah tidak mencukupi untuk pemenuhannya.
Menurut penjelasannya, dalam satu tahun ada sebaanyak 2,2 juta orang di Indonesia yang melakukan pernikahan. Dalam satu bulan, ada sekitar 50 ribu hingga 100 ribu masyarakat yang menikah. Dan di setiap daerah akan berbeda-beda jumlahnya. Hal itu tergantung dari jumlah masyarakat yang memeluk agama islam. Sehingga distribusi buku nikah pun tidak bisa disamaratakan.
“Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang menghabiskan buku nikah paling banyak, pun dengan Nusa Tenggara Barat. Itu karena penduduk beragama islamnya tinggi,” tuturnya. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memprediksikan jumlah angka pernikahan disuatu daerah. Sehingga kemungkinan terjadi kekurangan cukup besar.
Diakuinya, saat ini telah dilakukan pendistribusian buku nikah baru ke daerah-daerah yang kekurangan. Daerah Jawa Timur, telah mendapat distribusi sebanyak 125 ribu buku nikah baru, begitu pun untuk Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurutnya, hingga akhir 2013 buku nikah telah disiapkan kembali dengan jumlah yang mencukupi.