Kemenbudpar Diminta Berantas Calo Kawin Siri
Selasa, 11 Mei 2010 – 15:12 WIB
Kemenbudpar sesungguhnya hanya perlu melakukan fungsi fasilitator secara optimal dengan pihak-pihak terkait seperti melakukan komunikasi dan lobby dengan para perwakilan diplomatik kita di luar negeri agar mereka juga menjadi frontliner dalam mempromosikan potensi pariwisata kita. Selain itu, lanjutnya, sejalan pula dengan semakin meningkatnya harapan pada kontribusi devisa dari potensi pariwisata kita, sudah saatnya Kemenbudpar melobi Kemenlu agar mempertimbangkan adanya atase khusus pariwisata di kedutaan-kedutaan besar atau Konsulat Jenderal RI yang memiliki potensi wisatawan ke Indonesia seperti di Arab Saudi ini.
"Jadi tidak digabung dalam atase kebudayaan seperti yang ada selama ini. Dalam bayangan saya, adanya atase pariwisata ini akan membuat inisiatif maupun pergerakan promosi pariwisata akan lebih gesit, efektif dan cerdas menangkap peluang," usulnya.
Seperti promosi budaya dan pariwisata di kota Jeddah yang berlangsung di mal-mal, di mana promosi tidak boleh menampilkan musik hidup hingga pameran pariwisata terasa sepi dan hambar. Padahal kondisi ini masih bisa disiasati dengan adanya tayangan film-film mengenai potensi pariwisata Indonesia yang disesuaikan dengan kultur dan animo masyarakat setempat. Hal-hal semacam ini hendaknya dipikirkan dan direncanakan secara terfokus oleh seorang atase pariwisata, pinta Deddy.