Kemendagri Khawatirkan Politik Dinasti di Daerah
Kamis, 10 Februari 2011 – 06:06 WIB
Terpisah, Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Djoehermansyah Djohan mengatakan bahwa politik dinasti sah-sah saja sepanjang calon kepala daerah yang maju memiliki kemampuan dan rekam jejak yang baik. Namun menurut Djohermansyah, untuk mengisi jabatan publik dan politik jauh lebih baik dilakukan dengan cara meritokrasi atau merekrut orang sesuai kemampuan dan kompetensi.
Sementara politik dinasti, kata Djohermansyah, hanya mengutamakan kekerabatan. ”Sebab mereka akan cenderung mengambil kebijakan yang menguntungkan pihak dinasti keluarganya,” ucap Djohermansyah.
Lebih lanjut mantan Deputi Sekretaris Wakil Presiden (Seswapres) itu mencontohkan bentuk politik dinasti di daerah. ”Misalnya kepala daerahnya itu bapaknya, wakilnya itu sepupunya, kemudian ketua DPRDnya itu juga masih satu keluarga," ucapnya tanpa menyebut nama daerahnya.