Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemendikbud Mulai Kumpulkan Laporan Kecurangan

Polri Tak Mau Tangani Kasus Soal Unas Puji Jokowi

Selasa, 15 April 2014 – 06:33 WIB
Kemendikbud Mulai Kumpulkan Laporan Kecurangan - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Selama hari pertama pelaksanaan ujian nasional (unas) kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuka pusat pengaduan masyarakat. Menurut Irjen Kemendikbud Haryono Umar, ada beragam laporan tentang pelaksanaan unas yang berasal dari masyarakat. Di antaranya adalah laporan peredaran lembar soal ujian.

Haryono mengatakan lembar naskah ujian itu telah disampaikan ke Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud untuk dievaluasi. "Informasi sementara lembar soal yang beredar itu palsu. Barcode-nya juga tidak terbaca ketika kami scan,” papar dia.

Kasus lainnya adalah ada lembar jawaban komputer (LJK) yang terpisah dengan lembar soal ujian. Kejadian ini dikeluhkan masyarakat, karena bisa merugikan siswa peserta ujian. Pasalanya jika nanti saat pemindaian terjadi ketidakcocokan barcode LJK dengan lembar soal, maka LJK tidak bisa dipindai.

Sedangkan Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, panitia unas tahun ini telah memodifikasi segel lembar soal ujian. Saat berkunjung ke SMAN 112 Jakarta kemarin pagi, Nuh menunjukkan model baru segel lembar ujian itu. Pada unas sebelumnya, segel hanya menggunakan perekat di tutup amplop soal ujian saja.

Tetapi, tahun ini segel dalam bentuk plastik yang membungkus penuh amplol soal ujian. "Jika pembungkus plastik ini dibuka paksa, otomatis soal ujian akan rusak. Karena pengamannya rusak," papar dia.

Nuh menegaskan, segala bentuk modifikasi pelaksanaan unas ini bukan wujud ketidakpercayaan mereka terhadap siswa. Tetapi merupakan cara supaya siswa fokus mengerjakan soal yang dihadapi masing-masing.

Laporan lainnya adalah penundaan pelaksanaan unas di SMAN 1 Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Sebanyak 105 siswa jurusan IPA di sekolah itu batal melaksanakan ujian bahasa Indonesia hari ini. Penyebabnya adalah amplos soal ujian yang tertulis bahasa Indonesia, ternyata di dalamnya berisi soal ujian matematika. Akhirnya diputuskan bahwa seluruh siswa IPA di sekolah itu melaksanakan unas mapel bahasa Indonesia pada ujian susulan 25 April mendatang.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Ronny F. Sompie mengatakan bahwa untuk hari pertama Unas tingkat SMA dan sederajat kemarin, pihaknya belum menerima laporan dari jajarannya mengenai pelanggaran Unas. "Kami belum mendapatkan informasinya dari seluruh Polda dan Polres kecuali kami hanya mengikuti pemberitaan media saja," kata Ronny saat dihubungi Jawa Pos kemarin.

JAKARTA - Selama hari pertama pelaksanaan ujian nasional (unas) kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuka pusat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News