Kemendikbud Mulai Kumpulkan Laporan Kecurangan
Polri Tak Mau Tangani Kasus Soal Unas Puji JokowiDia menuturkan, untuk mengamankan jalannya Unas, Polri telah menyiagakan anggotanya di seluruh SMA. Sementara untuk jumlah personil yang disiagakan di setiap sekolah tidak akan sama. "Tergantung dengan kebutuhan sekolah dan kemampuan di setiap polsek dan polres," ujar Ronny.
Penempatan aparat polisi di setiap SMA tersebut, menurutnya bukan langkah yang berlebihan. Dia menegaskan bahwa keberadaan poisi di lingkungan seragam putih biru tersebut tidak akan mengganggu para siswa peserta Unas dan para guru. "Tidak akan mengganggu karena angota kami di sana tidak berseragam dan hanya berpakaian preman sesuai arahan Kapolri," ucap dia.
Selain itu, langkah tersebut juga diharapkan akan memberikan dampak psikologis calon pelaku pelanggaran Unas untuk menjalankan niatnya untuk mengacaukan perhelatan tahunan tersebut. "Kita berupaya ada efek cegah pemanfaatan kesempatan oleh siapa saja tidak hanya oleh para guru, kelompok atau perorangan yang ingin membohongi murid maupun orang tua murid secara psikologis," terangnya.
Saat disinggung mengenai temuan salah satu soal di lembar ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bernuansa kampanye terselubung dari calon presiden dari PDIP Joko Widodo alias Jokowi, Ronny mengatakan bahwa hal tersebut biar diurus oleh Kemendikbud. Menurutnya, Polri tidak berkompeten untuk memberikan penilaian soal itu.
"Biar Kemendikbud yang berkompeten. Kalau memang ada soal-soal yang dianggap menyimpang, kami serahkan ke Kemendikbud," tuturnya. (wan/dod)