Kemendikbudristek Bersiap Usung Tradisi Lokal Sarolangun ke Pentas Pertunjukan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Workshop Tata Kelola Festival Tradisi Junjung Pusako bersama Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi pada Selasa dan Rabu (12-13/9/2023).
Pelaksana Tugas Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan kekayaan tradisi di Kabupaten Sarolangun layak disebarluaskan sehingga dikenal luas di Indonesia dan dipertahankan oleh generasi muda selanjutnya.
Salah satunya, kata dia, adat junjung pusako yang dilakukan oleh masyarakat Tanjung Gagak, Kecamatan Bathin VII, Sarolangun.
Dia menjelaskan ritual junjung pusako merupakan tradisi membersihkan pusaka leluhur terdiri dari keris, tanduk kerbau sebelah, tabung air minum, kain bathin, giring-giring, batu induk padi, dan tempat rambut putri susu tunggal.
Bachril Bakri menjelaskan junjung pusako telah dilakukan secara turun-temurun sejak masa lampau untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab karunia nikmat keberhasilan panen sekaligus persiapan untuk turun ke ladang di tahun mendatang.
“Melalui workshop ini masyarakat di Kabupaten Sarolangun, khususnya seniman dan budayawan, diharapkan dapat lebih antusias mengenai pengelolaan Festival Junjung Pusako nantinya,” ujar Pelaksana Tugas Bupati Sarolangun Bachril Bakri.
Bachril mengemukakan Pemerintah Kabupaten Sarolangun amat mendukung penuh penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi tahun ini. Termasuk juga Workshop Tata Kelola Festival Tradisi Junjung Pusako.
Dia berharap dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Sarolangun dapat membuat Kenduri Swarnabhumi 2023 lebih baik dan meriah ketimbang tahun sebelumnya.