Kemenhub Dukung Bagasi Berbayar dengan Sejumlah Alasan
"Jadi bagi kami, pemerintah, itu mendisiplinkan masyarakat juga juga bagian dari bagaimana pelayanan itu dapat dilakukan dengan baik. Kalau tidak mau repot dengan urusan bayar membayar ya secukupnya saja," terangnya.
Hengki berharap masyarakat mulai belajar memahami bahwa dalam transportasi itu sasarannya hanya dua, safety dan kecepatan. Kalau mau membawa barang dalam jumlah banyak, masyarakat bisa memilih moda laut atau darat yang bisa mengangkut barang berkoli-koli.
"Kalau kita bawa barang banyak naik pesawat, itu akan mengorbankan yang lain, kecepatan. Anda kan enggak mau nunggu pintu pesawat tutup karena masih ada over loading barang di bawah. Itu kan mengganggu pelayanan," jelasnya.
Dari sisi pelayanan, kelebihan bagasi tidak hanya membuat lambat, tapi juga maskapai harus menbayar denda atas kelebihan waktu loading-nya di bandara. Belum lagi terjadi delay yang dampaknya berantai ke penerbangan daerah lain.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini Citilink Hapus Bagasi Gratis
Hengki memastikan penerapan bagasi berbayar oleh maskapai kategori LCC, tujuannya bukan mencari keuntungan. Sebab, komponen tarif berbeda dengan bagasi berbayar.
"Komponen tarif itu beda dan ada regulasinya. Tarif batas atas batas bawah dia enggak langgar. Kalau pengenaan itu satu untuk mendisplinkan masyarakat. Kedua untuk mempercepat pelayanan mereka, intinya agar efisien efektif," tandasnya, menutup penjelasan terkait polemik bagasi berbayar.(fat/jpnn)