Kemenkes Sebut Digitalisasi Menghemat Biaya Rumah Sakit Hingga Rp 2 Miliar
“Mungkin bagian depannya atau pendaftarannya saja online, tapi di belakangnya belum terhubung dengan masing-masing layanan seperti apotek, laboratorium, radiologi termasuk juga rawat inap,”kata dia.
Oleh karena pemerintah sudah menyiapkan regulasi untuk mencapai digitalisasi rumah sakit Mulai dari Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) hingga UU tentang Kesehatan, yang nantinya akan dijadikan omnibus dengan aturan-aturan pendukung lainnya.
Presiden Direktur Mayapada Hospital Grace Tahir mengatakan rumah sakit di Indonesia harus merujuk kepada sistem berlandaskan digitalisasi, terutama rekam medis pasien.
Mayapada saat ini sedang bertransformasi untuk menjadi rumah sakit pintar atau smart hospital. Namun, pada akhirnya yang harus dikerjakan rumah sakit atau layanan kesehatan harus kembali pada pengalaman pasien.
“Apapun yang kita kerjakan itu adalah untuk memberikan pengalaman pada pasien tersebut. Bahkan beberapa pengalaman dari rumah sakit Mayapada kita punya tagline adalah experience better care. Untuk kami, hal yang paling penting adalah pasiennya,” kata Grace.
Ada lima pilar yang sangat penting dalam sebuah pengalaman pasien. Pertama, koordinasi dan integrasi perawatan. Harus ada kolaborasi dan integrasi, serta bekerja dengan sangat baik untuk meningkatkan perawatan pasien.
Kemudian, pilar yang kedua adalah empati dari tim rumah sakit.
Bukan hanya barisan depan yang berhubungan dengan pasien, tetapi orang yang bekerja di balik meja. Menurut dia, mereka yang bekerja di balik meja sering kali tidak langsung bertemu dengan para pasien, sehingga tidak memiliki rasa keterikatan kepada pasien.