Kemenko PMK: Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Siap Digelar
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memastikan bahwa segala persiapan pelaksanaan Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental kedua di Kota Manado sudah siap diselenggarakan.
“Melalui rapat koordinasi ini, kami memastikan bahwa persiapan pelaksanaan sudah matang dan kami juga menyatakan Kota Manado siap menyelenggarakan PKN Revolusi Mental pada tanggal 26-28 Oktober 2018,” ujar Nyoman Shuida Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK di Hotel Millenium Jakarta.
Nyoman juga menjelaskan bahwa hasil rapat koordinasi di Jakarta ini akan difinalisasi pada rapat akhir yang akan diselenggarakan tanggal 23 Oktober 2018 di Manado, Sulawesi Utara.
“Kami berharap dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan penyelenggaraan PKN Revolusi Mental dapat memberikan dampak positif dan juga menjadi inspirasi bagi masyarakat di Indonesia untuk sama-sama menerapkan Gerakan Revolusi Mental,” jelas Nyoman.
PKN Revolusi Mental tahun ini akan lebih menekankan hasil capaian nyata dari upaya dan komitmen pemerintah pusat dan daerah bersama dengan berbagai elemen masyarakat untuk melaksanakan perubahan. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain rembuk lima program gerakan perubahan (Melayani, Bersih, Tertib, Mandiri dan Bersatu), gerakan aksi nyata serempak di 34 provinsi dalam bulan Pemantapan GNRM, nonton bersama dan diskusi film bertemakan Revolusi Mental, pameran inovasi pelayanan publik dan karya kreatif anak bangsa, hingga karnaval budaya Indonesia.
Dengan berbagai acara yang menarik ini, Nyoman berharap PKN Revolusi Mental dapat membangkitkan semangat kebanggaan dan mengajak peran serta seluruh komponen bangsa untuk menjadi bangsa yang berintegritas, beretos kerja keras dan memiliki karakter bergotong royong untuk mencapai target pembangunan bangsa.
“Saya mengajak masyarakat untuk dapat hadir dan menyaksikan kegiatan ini sehingga dapat semakin memahami dan terinspirasi untuk menerapkan Gerakan Revolusi Mental melalui perilaku hidup sehari hari baik di keluarga, lingkungan sekitar, hingga kehidupan bermasyarakat secara luas,” pungkasnya. (jpnn)