Kemenpar Ajak #VoteVideoIndonesia di Final Kompetisi Violin
Don juga sependapat jika kompetisi klasik itu banyak digelar di Semarang. Ini sangat pas karena Semarang punya Kota Lama, Gedung Lawang Sewu, yang bernuansa Eropa.
"Dan saya tahu, Pemkot Semarang sedang serius menghidupkan romantisme Kota Lama yang punya sejarah menjadi atraksi yang memikat untuk pasar Eropa," tambahnya.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang menutup event mengaku akan men-support penuh gelaran musik klasik seperti ini.
Bahkan, Pemkot Semarang bersedia memberikan space di Kota Lama Semarang dengan konsep outdor (luar ruang).
"Kota Lama Semarang itu Little Netherland, musik klasik seperti piano dan biola sangat pas jika dimainkan di Kota Lama, kami berharap event kedepan bisa memakai Kota Lama, karena ada tempat outdoor disana, suasana pun akan bernuansa sangat klasik Eropa sekali dengan bangunan kuno gaya klasik di sana," paparnya.
Ita, sapaan akrabnya mengaku salut dengan Opus Nusantara yang mampu menyelenggarakan event bergengsi musik klasik ini di Semarang dalam waktu dua minggu dengan dua event berbeda.
"Dua minggu lalu kompetisi piano juga di Semarang, sekarang biola, saya ingin dua event ini dikawinkan kedepannya. Saya akan mengusulkan memperebutkan Piala Wali Kota Semarang," tukasnya.
Direktur Opus Nusantara selaku penyelenggara Nora Aprilita, menjelaskan, dari 105 peserta, 90 persen dari luar kota. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bogor, Cirebon, Pekanbaru, Bintan, Batam, dan lainnya. Sisanya persen dari Semarang.